kompas

24/10/2010 05:57

KISAH VER TERSANGKA TRAFFICKING (1)
Germo Cilik Pimpin PSK Cilik
Minggu, 10 Oktober 2010 | 15:41 WIB
surya
Ver
 

KOMPAS.com — Siapa sangka, Ver (17), germo cilik sekaligus pekerja seks komersial (PSK) yang punya belasan anak buah, ternyata siswi yang pintar. Semasa SD dan SMP sebelum dikeluarkan dari sekolahnya, dia selalu masuk peringkat 10 besar di kelasnya.

Namun, kecerdasan itu tak mendapat perhatian semestinya. Orangtuanya yang tinggal di Lamongan tergolong miskin. Saat pindah ke Surabaya, Ver hidup dalam lingkungan yang membuatnya nakal. Sampai akhirnya ia masuk dalam dunia hitam dan ditangkap anggota Satuan Pidana Umum (Sat Pidum) Reskrim Polresta Surabaya, Kamis (7/10) tengah malam.

Kini masalah Ver yang terakhir indekos di Jalan Pakis Sidokumpul I itu bertumpuk-tumpuk. Selain menjadi tersangka dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara karena menjual belasan anak di bawah umur seusia SMP dan SMA sebagai PSK, Ver juga tengah hamil tanpa suami.

Kepada Surya di tahanan Mapolresta Surabaya, Sabtu (9/10), Ver yang bertubuh kurus itu mengisahkan, sejak kecil kondisi keluarganya sudah tidak harmonis. Anak bungsu dari dua bersaudara itu menceritakan, sewaktu kelas III SD di Lamongan, ayah dan ibunya kerap bertengkar. Suatu ketika seusai pertengkaran hebat, ayahnya meninggalkan rumah dan tak diketahui ke mana perginya.

Bahkan, Ver yang gaya bicaranya ceplas-ceplos ini mengaku tidak begitu ingat bagaimana wajah ayahnya. “Saya tidak ingat lagi. Ibu cuma bilang kalau ayahnya sudah pergi dan tidak kembali,” kata Ver lirih.

Masalah keluarga itu sedikit mengganggu sekolahnya. Ver yang sejak kelas I sampai kelas III SD selalu peringkat satu, dengan munculnya persoalan keuarga itu, maka saat kelas IV merosot ke peringkat kedua. “Mulai kelas IV sampai kelas VI, kadang saya menjadi juara kelas atau nomor 2 atau tiga. Enggak pastilah karena kepikiran kondisi keluarga,” ucapnya.

Lalu terjadilah peristiwa saat dia kelas IV SD. Saat itu, ibunya yang terpaksa mencari nafkah dengan berjualan kosmetik keliling kampung, tiba-tiba meninggal dunia.

Ver shock mendapati kenyataan ayah dan ibunya sudah tidak di sampingnya lagi. Saudaranya yang ada di Lamongan kemudian merawatnya hingga lulus SD.

Hidup tanpa didampingi orangtua terkadang membuat Ver iri dan nelangsa. Ia kerap menyaksikan anak lain sepulang sekolah dijemput orangtuanya, ada yang naik sepeda motor atau sepeda ontel. “Saya benar-benar sedih kalau melihat itu,” ungkapnya.

Setelah lulus SD, bibinya yang merawat Ver di Lamongan terbentur masalah ekonomi sehingga tidak bisa menyekolahkan Ver ke jenjang SMP. Maka, anak cerdas itu kemudian dititipkan ke tantenya di Mojokerto. “Saya lalu dimasukkan ke panti asuhan,” kata Ver.

Di panti asuhan itu, Ver hanya bertahan sekitar sebulan. Ia dikeluarkan karena tidak mau mengaji dan sekolah atau mengikuti kegiatan lainnya. “Di sana (panti) saya enggak kerasan,” katanya.

Mengetahui hal tersebut, tantenya kemudian menyekolahkan Ver ke SMP di Mojokerto. Namun, tidak lama tantenya merasa tak sanggup menyekolahkan Ver karena masalah ekonomi.

Ver kemudian diserahkan ke saudaranya yang lain di Nginden, Surabaya. Di Surabaya, Ver masuk di salah satu SMPN favorit di Surabaya. Di SMPN ternama itu, Ver cukup disegani karena memiliki otak encer. Mulai kelas I sampai pertengahan kelas II, Ver selalu masuk peringkat 10 besar di kelasnya.

Mulai kenal bolos

Namun, mulai kelas II, Ver sudah mulai kenal bolos sekolah. Ia merasakan kadang agak terkekang.

Saking seringnya bolos, Ver yang kini berstatus tersangka kasus trafficking ini lalu dipanggil ke kantor sekolah untuk diperingatkan. Meski begitu, perempuan berambut sebahu itu tidak kapok. Ia malah kerap bolos sekolah, meski hanya untuk jalan-jalan ke Kebun Binatang Surabaya atau cangkruk di Taman Bungkul. “Terakhir saya dikeluarkan dari sekolah sekitar tahun 2007,” paparnya.

Tahu Ver dikeluarkan dari sekolah, tantenya marah. Ia sempat dikunci sendirian di rumah supaya kapok dan mau sekolah lagi. Setelah ditanya tantenya apakah masih ingin melanjutkan sekolah, Ver malah tegas mengatakan tak mau sekolah lagi. Tak pelak, semua pakaian Ver dibuang ke depan rumah. Ver yang masih berusia sekitar 14 tahun itu pun minggat dari rumah tantenya.

Ver mengaku tak mau sekolah lagi karena tiap hari oleh tantenya hanya diberi uang saku Rp 1.500. Menurut dia, itu hanya cukup untuk naik bemo, sedangkan pulangnya ke Nginden harus jalan kaki.

 ermo Jual ABG Rp 500 ribu per Kencan
Minggu, 24 Oktober 2010 | 05:42 WIB

BANDAR LAMPUNG, Kompas.com - Dua tersangka germo penjual anak baru gede (ABG) dibekuk aparat Polda Lampung. Keduanya diringkus di salah satu hotel di bilangan Jalan Radin Inten sekitar pukul 21.00 WIB.

Tersangka pertama bernama Ari Mulyadi (24), warga Jalan Onta Nomor 35 Sidodadi, Kedaton. Tersangka lainnya adalah Desi Deniati (22), warga Jalan Jenderal Soedirman, Pahoman. Mereka tertangkap tangan saat sedang transaksi dengan polisi yang sedang menyamar.

Menurut Kanit II Unit Vice Control (VC) Satuan I Reskrim Polda Lampung Kompol M Rifai Arfan yang mewakili Kabid Humas AKBP Fatmawati, modus operandi kedua tersangka dalam melakukan aksinya dengan cara menawarkan wanita ABG lewat ponsel.

"Dari setiap transaksi satu kali kencan seharga Rp 500 ribu, mereka mengambil keuntungan Rp 100 ribu. Setelah deal, ABG diantarkan pakai taksi ke tempat penginapan yang telah dijanjikan," ujarnya, Jumat (22/10/10).

Kedua tersangka yang sudah menjalankan pekerjaannya selama sekitar satu tahun tersebut, lanjutnya, memiliki 15 hingga 10 wanita ABG yang siap dijual.

"Jika salah satu germo tidak ada barang, mereka akan menghubungi jaringan yang lain. Mereka sepertinya punya jaringan," ungkapnya.

Dari para tersangka, polisi mengamankan beberapa barang bukti berupa uang tunai Rp 1 juta, tiga buah ponsel berbagai merek, serta satu file rekaman hasil percakapan tersangka dengan pemesan, jelas Rifai.

Hingga kini, katanya, polisi akan melakukan pengembangan kasus tersebut, untuk mengetahui apakah ada jaringan lain di Lampung, khususnya di Bandar Lampung.

"Sampai saat ini kami masih meminta keterangan para tersangka dan kedua saksi korban, Yusi (18) dan Aprilia (18), untuk pengembangan penyelidikan," pungkasnya.

Kedua tersangka kini mendekam di sel Mapolda Lampung. Mereka dijerat pasal 296 jo/506 KUHP, dengan ancaman hukuman satu tahun penjara. (rri)

 
 
 
 
 

 KEGILAAN

Suami Nikmati Budak Seks, Istri Menjual
Minggu, 24 Oktober 2010 | 04:45 WIB

KANSAS CITY, KOMPAS.com - Seorang perempuan muda disekap selama bertahun-tahun sebagai budak seks oleh pasangan suami istri di Missouri. Dia dikunci dalam sangkar dan disetrum. Sebagain tubuhnya dipakukan ke papan kayu.

Jaksa Agung Amerika Serikat, Beth Phillips, bahkan menyebutnya sebagai salah satu kasus "paling mengerikan yang pernah diajukan ke pengadilan di wilayah itu."

Para pejabat berwenang mengatakan, perempuan itu dipekerjakan sejak usia 16 tahun oleh Ed Bagley (43) dan istrinya, Marilyn. Ia harus hidup dalam rumah yang terbuat dari trailer sehingga bisa dibawa kemana-mana oleh Bagley-Marylin.

Kasus itu akhirnya terbongkar pada awal 2009 setelah si perempuan muda, kini 23 tahun, dibawa ke rumah sakit dan jaksa mengungkapkannya ke publik. 

Tapi semakin detail peristiwa itu muncul, semakin banyak pula pertanyaan terkait tuduhan itu. Antara lain, keterlibatan si perempuan muda itu dalam praktik kekerasan seks, posenya di sebuah majalah porno dan pekerjaannya sebagai penari telanang di kelab malam.

Para pendukung terdakwa juga berkata lantang, banyak aktivitas seperti yang disebutkan dalam surat dakwaan itu sebetulnya juga dipraktekkan orang dewasa setiap hari.

 

Ed Bagley, menghadapi 11 dakwaan, termasuk konspirasi perdagangan seks, pencurian dan kekerasan. Ada empat lelaki lain yang juga dituduh dengan berbagai tindak kriminal.

Surat dakwaan setebal 21 halaman dilengkapi gambar menunjukkan, alat-alat seksual seperti dari zaman pertengahan digunakan pada perempuan muda itu dalam rumah bergerak Bagley yang memakai trailer tadi.

Marilyn, istri Bagley, mengaku tahu perempuan itu karena dia berkencan dengan anak lelakinya. Hubungan itu berakhir, tetapi si perempuan ingin hidup dengan keluarga Bagley-Marilyn dengan alasan hubungannya dengan orangtua angkatnya memburuk.

Marilyn mengatakan, perempuan muda itu bergabung dengan keluarganya ketika berusa 17 tahun, bukan 16 tahun, dan tidak pernah berhubungan seks dengan suaminya hingga setelah berusia 18 tahun.

"Dia bukan pelarian," kata Marilyn. "Kami mengambilnya dari ayah angkatnya dan ibu tirinya."

Menurut Marilyn, jaksa mengancam akan memperkarakan jika dirinya tidak bersedia bersaksi jujur soal suaminya, Bagley. Namun, dia menolak karena merasa tidak berbuat salah.

Sementara, jaksa mengatakan, Ed Bagley mengunggah video dan gambar lainnya ke internet yang menunjukkan perempuan muda itu sedang beraktivitas seksual.

Pada situs internet itu, Ed Bagley dituduh menerangkan bahwa perempuan muda itu merupakan budak seks dan diiklankan pula bahwa dia siap melayani seks untuk orang lain, serta bersedia disiksa saat pertemuan online maupun secara pribadi.

Bagley juga dituduh menerima pembayaran tunai, rokok, hard drive komputer, bahkan daging, agar lelaki lain ke rumahnya dan menyiksa si perempuan muda itu.

 

 

 

KOMPAS.com - Sekitar 200.000 pekerja seks komersial (PSK) Bangladesh disuntik obat steroid penggemuk sapi agar tambah montok dan subur. Para PSK ini, baik baru atau lama, muda atau tua, begitu bergabung ke rumah bordil langsung diberikan obat penggemuk sapi supaya montok, tampak muda dan segar.


Pemberian obat sejenis penggemuk sapi itu untuk cewek muda usia 12-14 tahun maka akan tambah montok dan standard. Sedangkan untuk usia tua tetap akan montok dan tampak muda, sehingga obat steroid itu efektif untuk semua umur.

"Ini adalah cara tercepat untuk membuat montok gadis dan menyembunyikan usia sebenarnya kalau dia masih remaja," kata Rokeya, seorang pemilik rumah bordil, yang dikutip AFP.

Obat penggemuk sapi yang biasa disebut Oradexon itu dijual murah dan mudah ditemukan di toko obat. Seorang pekerja seks bernama Shahinur Begum mengaku tampak tua karena dia janda, cerai dengan suaminya lantaran bangkrut, dan sudah miliki satu anak.

"Oradexon memberiku seluruh tubuh, membuat saya menarik," katanya, menambahkan bahwa Madam bordil pertama memberinya obat untuk menambah berat badan dan membuatnya kecanduan. Hingga kini ia tampak gemuk dan berisi, bahkan overweight, sehingga disarankan oleh dokter untuk berhenti mengonsumsi Oradexon, namun ia tak bisa.

Sebagian pekerja seks itu mengeluhkan jika badannya terlalu kurus maka tidak didatangi oleh klien atau pria hidung belang. Tapi begitu minum obat penggemuk sapi maka langsung montok dan banyak pelanggan. Mereka juga rata-rata bisa melayani 6 lelaki per hari, dengan minum dua kali obat penggemuk sapi. 

ActionAid, organisasi nirlaba asal Inggris, pernah menyelidiki kematian tersebut dan kini berkampanye untuk mengurangi penggunaan obat penggemuk sapi bagi PSK.

"Anak-anak datang miskin dan kurus di bordil dan memerlukan perbaikan cepat untuk tubuh mereka yang kekurangan gizi jika mereka ingin menarik klien. Mereka mengatakan Oradexon bekerja seperti ramuan ajaib," kata Wahid Shuvo Hossain, aktivis ActionAid. (*)

 

SETELAH 16 TAHUN
Pemerkosa Nenek 71 Tahun Ditangkap
Minggu, 24 Oktober 2010 | 02:33 WIB
Shutterstock
Ilustrasi

Search site

 add facebook qu di. MUEZ CHANIAGO BROUNTOQUE

 EMAIL. newgenerationlimit@yahoo.com

 

Samsung Mobile Global We’re re-posting our favorite Fact Checkers episodes for anyone who missed them. Today’s big question: Do super models like Karolina Kurkova require super SPF 125 sunblock when lounging at the beach in their bikinis? It’s one fact that Russell and Dylan definitely want to check in great detail. 

 

 

 
Like

Tags

The list of tags is empty.

Photogallery

BEUTARIE.NET

BEUTARIE.NET

 TARIF BEUTARIE.NET JL. MEDAN BANDA ACEH PEUREULAK. ACEH TIMUR ACEH

sekilas

24/10/2010 05:57

kompas

KISAH VER TERSANGKA TRAFFICKING (1) Germo Cilik Pimpin PSK Cilik Minggu, 10 Oktober 2010 | 15:41 WIB surya Ver   KOMPAS.com — Siapa sangka, Ver (17), germo cilik sekaligus pekerja seks komersial (PSK) yang punya belasan anak buah, ternyata siswi yang pintar. Semasa SD dan SMP...
24/10/2010 03:30

waspada medan

  Istilah Teroris, Fundamentalis Sudutkan Islam Articles | Medan Written by Syafri Harahap on Friday, 22 October 2010 04:19      ...
24/09/2010 06:15

serambinews

 Thu, Sep 9th 2010, 13:43 Mahasiswa Demo Minta Polis Usut Dugaan Suap PT Medco Langsa LANGSA - Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Front Mahasiswa Langsa (FML), Rabu (8/9) sore, melakukan aksi unjuk rasa menuntut pihak berwajib mengusut tuntas dugaan suap PT Medco kepada beberapa...
24/09/2010 06:11

serambi indonesia

 Thu, Apr 1st 2010, 09:57 Mahasiswa Unsam Demo PN Langsa * Tuntut Keadilan Kasus Pemerkosaan Langsa    Puluihan mahasiswa dari  Front Mahasiswa Peduli Keadilan (FMPK), menggelar aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Langsa, Rabu (31/3).  Mereka meminta oknum WH...
23/09/2010 13:15

Visitors notice

Let your visitors know about news and events on your website as often as possible. You need to keep your website up-to-date so that your visitors will get used to visiting your pages regularly. You can use RSS feeds to deliver new articles directly to your readers.
23/09/2010 13:14

Website launched

Our new website has been launched today. Tell your visitors why you have started a new presentation and how it benefits them. Mention your goals and project advantages. Try to briefly give your visitors reasons why they should return to your pages.
002